A. Pengertian Individu Sebagai Suatu Kesatuan
Pandangan bahwa manusia sebagai individu merupakan suatu kesatuan dari beberapa aspek yang tidak dapat dipisahkan. Beberapa aspek tersebut sebagai berikut :
a. Aspek fisik atau jasmani, yaitu aspek individu yang bersifat kasat mata, konkret, dapat diamati, dan tidak kekal.
b. Aspek psikis, rohani, atau jiwa merupakan aspek individu yang sifatnya abstrak, immaterial, tidak dapat diamati, dan kekal. Menurut Plato (427-327 SM) sebagai filsuf yang amat tersohor membagi jiwa menjadi tiga aspek (trikotomi) kekuatan, yaitu :
1. Pikir atau kognisi, yang berlokasi di kepala
2. Kehendak yang berlokasi di dada
3. Keinginan yang berlokasi di perut
Sedangkan menurut Aristoteles mengemukakan bahwa pembagian jiwa terdapat dua aspek (dikotomi), yaitu sebagai berikut :
1. Kognisi, disebut juga sebagai gejala mengenal yang terpusat pada pikiran
2. Konasi, disebut juga gejala menghendaki yang berpusat pada kemauan
Jadi,berdasarkan kedua pandangan tersebut disimpulkan bahwa individu merupakan suatu kesatuan jasmani dan rohani yang tidak bisa dipisahkan. Sebab, tidak mungkin seseorang atau individu menginginkan sesuatu tanpa ada unsur berpikir
Gejala-Gejala Yang Terjadi Pada Berbagai Aspek Diri Individu
Gejala-gejala ini sebagai gambaran berkembangnya berbagai aspek dalam diri individu sebagai berikut:
1. Aspek Jasmani atau Fisik
Gejala yang tampak pada aspek yang terlihat secara jasmani atau fisik ini sebagai perwujudan dari adanya perkembangan dalam diri individu, antara lain:
a. pertumbuhan payudara pada wanita
b. lekum pada remaja pria
c. Otot yang makin kasar dan kekar pada pria
2. Aspek Intelek
Intelek berasal dari kata bahasa latin intelligere yang artinya memahami. Jadi pada aspek ini individu memiliki kemampuan untuk mengetahui secara konseptual dan menghubungkannya dengan apa yang diketahui, dimengerti, dan dipahami. Contohnya antara lain sebagai berikut:
a. Perubahan individu tentang kemampuan individu atau anak dalam mengatasi berbagai masalahnya. Ada dua macam perubahan yaitu sebagai berikut :
1. Perubahan secara kuantitatif, artinya individu semakin banyak hal yang dapat diatasi (dalam konteks/bentuk jumlah variabel
2. Perubahan secara kualitatif, artinya individu semakin dapat mengatasi hal-hal yang lebih sulit
b. Semakin berkurangnya dan berkembangnya kemampuan berpikir yang dimiliki oleh individu. Ada dua macam antara lain sebagai berikut :
1. Berpikir konkret adalah berpikir yang terikat pada bendanya dan sangat memerlukan bantuan alat peraga jika benda aslinya tidak ada.
2. Sedangkan berpikir abstrak adalah berpikir yang tidak terikat pada bendanya.
c. Semakin berkembangnya kemampuan memecahkan masalah yang bersifat hipotetis. Artinya, semakin mampu membuat perencanaan, penaksiran, atau bahkan perkiraan kecenderungan sesuatu di masa yang akan datang.
3. Aspek Emosi
Gejala yang tampak sebagai perkembangan pada aspek emosi ini, antara lain:
a. ketidakstabilan emosi pada anak remaja
b. mudahnya menunjukkan sikap emosional yang meluap-luap pada remaja seperti mudah menangis, mudah marah, dan mudah tertawa terbahak-bahak
c. individu semakin mampu mengendalikan diri
4. Aspek Sosial
Gejala yang tampak sebagai perkembangan pada aspek sosial ini antara lain:
a. semakin berkembangnya sifat toleran, empati, memahami, dan menerima pendapat orang lain
b. semakin santun dalam menyampaikan pendapat dan kritik kepada orang lain
c. adanya keinginan untuk selalu bergaul dengan orang lain dan bekerja sama dengan orang lain
d. bersikap hormat, sopan, ramah, dan menghargai orang lain.
5. Aspek Bahasa
Gejala yang tampak sebagai perkembangan pada aspek bahasa, antara lain:
a. bertambahnya perbendaharaan kata
b. kemahiran dan kelancaran dalam menggunakan bahasa dengan memilih kata-kata secara tepat, penggunaan tekanan kalimat dengan tepat, dan sebagainya
c. dapat memformulasikan bahasa secara baik dan benar untuk meringkas dan menjabarkan suatu ide atau konsep dalam deskripsi singkat
6. Aspek Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan potensial yang dibawa sejak lahir dan apabila ditunjang dengan fasilitas dan usaha belajar yang minimal pun dapat mencapai hasil yang maksimal. Seseorang dikatakan mempunyai bakat khusus tertentu jika dapat membuktikan bahwa dirinya mampu dengan mudah mempelajari suatu bidang tertentu dengan hasil yang memuaskan untuk dapat terlaksananya hal ini dibutuhkannya rasa percaya diri pada individu (untuk lebih lengkapnya pembahasan tentang percaya diri pada individu klik disini)
7. Aspek Nilai, Moral, dan Sikap
Gejala yang tampak pada perkembangan nilai, moral, dan sikap. Antara lain sebagai berikut:
a. terbentuknya pandangan hidup yang semakin jelas dan tegas.
b. berkembangnya pemahaman tentang suatu hal yang baik dan seharusnya dilakukan serta suatu hal yang dianggap tidak baik dan tidak boleh dilakukan dan berkembangnya sikap menentang kebiasaan-kebiasaan yang dianggap tidak sesuai lagi dengan norma yang berlaku
c. berkembangnya sikap menghargai nilai-nilai dan menaati norma-norma yang berlaku serta mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar